Sunday, January 30, 2011

Tapi Mengapa


Bila ditanya kau lantang menjawab Allah tuhanmu…

Tapi mengapa risalah dariNya engkau tidakkan?
Tapi mengapa jarang syukur padaNya engkau tadahkan?
Tapi mengapa takdir ketentuanNya engkau persoalkan?
Tapi mengapa yang haram kataNya engkau halalkan?

Bila ditanya kau lantang menjawab Malaikat itu wujud…

Tapi mengapa  kehadiran mereka engkau tiadakan?
Tapi mengapa sujud mereka pada Adam engkau remehkan?
Tapi mengapa coretan di kiri yang engkau penuhkan?
Tapi mengapa persediaan barzakh engkau mainkan?

Bila ditanya kau lantang menjawab Para rasul itu hebat…

Tapi mengapa bukan sikap mereka yang jadi ikutan?
Tapi mengapa kembara mereka diperdengarkan tanpa teladan?
Tapi mengapa perjuangan mereka tidak engkau teruskan?
Tapi mengapa pesanan tulus mereka engkau abaikan?

Bila ditanya kau lantang menjawab Kitab itu ibu ajaran…
Tapi mengapa engkau alunkannya tanpa penghayatan?
Tapi mengapa ‘dia’ diolok tidak sekilas engkau endahkan?
Tapi mengapa baris garap darinya engkau ‘padam’kan?
Tapi mengapa sisipan rencana lain yang engkau dahulukan?

Bila ditanya kau lantang menjawab Kiamat itu destinasimu…

Tapi mengapa jalan harimu  engkau tempuhi tanpa amalan?
Tapi mengapa ketibaan hari itu tiada dalam kalendar ingatan?
Tapi mengapa umur dunia ini yang engkau agung-agungkan?
Tapi mengapa neraca dunia engkau fikirkan daripada mizan?
Bila ditanya kau lantang menjawab segala agenda ketentuan Tuhan…

Tapi mengapa dirimu menyimpang engkau biarkan?
Tapi mengapa qada’ dan qadar engkau salahkan?
Tapi mengapa engkau mengeluh disapa hembusan dugaan?
Tapi mengapa pintu hidayahNya tiada engkau carikan?




Farhan Martnong
Januari 30, 2011
Pantai Kelulut

No comments:

Post a Comment